Enggak Sadar Mirip Acha Septriasa?



Senja itu rintik hujan mulai membasuh lapisan tanah Ibukota yang kering, sekaligus pengingat tanda gue untuk mengakhiri liputan di jln.Sisingamangaraja, Jakarta Selatan. Sambil menikmati warna kombinasi senja yang indah, taksi online pesananan tiba, bergegaslah kami kembali menuju kantor dengan perasaan lega karena misi hari itu bisa terselesaikan. Savaaaaage! Yuhuuuuuu.

Jumat, 7 September 2018 setelah urusan vlog besar selesai pasca sholat Jumat sekitar pukul 15.00 WIB, gue dan 2 rekan kerja gue lainnya harus bergegas untuk bertemu salah satu aktris ternama tanah air. Sebelum itu mari kita packing alat dulu. Canon 6D dan 70D sore itu jadi senjata utama yang gue bawa. Satu lampu led, satu tripod lampu, satu tripod kamera dan mainana lie detector semua udah beres dan masuk tas.

Berang-berang bawa berkat...berangkat!!! (pantun jadul di balik tutup botol fanta)

Perjalanan dari setiabudi menuju Jl. Sisingamangaraja ditempuh dalam waktu 15 sampai 20 menit. Lalu setibanya di TKP, awalnya kami bertiga agak sedikit ragu dengan alamt yang diberikan. Enggak ada bel yang bisa dipencet, celingak-celinguk sendiri, pagernya tinggi pula dan jadi bingung mau masuk lewat mana. Alhasil Mba Kantik memastikan lagi benar-benar dengan menghubungi Ibunda Acha,,,dan memang benar Acha Septriasa sedang photoshoot di lokasi itu. Alhamdulillah.

Bergegaslah kami masuk menuju rumah yang super lebaaaaaaaaar itu. Dan ternyata memang rumah itu merupakan kantor dari sebuah ahensi (sebutan buat anak agency) di Jakarta.

“Permisi, Assalamualaikaum, Mba Acha ada?” tanya gue kepada salah satu orang mas-mas yang memang ternyata dia juga tamu juga disitu, Hhho.

“Coba naik ke atas aja mas, di lantai 2 mungkin Mba Acha photoshootnya”

Kami bertiga menuju lantai 2 dan memang photoshoot sedang berlangsung dan belum selesai. Merasa mati gaya dan salah satu temen gue mencoba mengusulkan ide brilian.

‘Eh pesen cemilan yuk’ celetuk seorang mojang Bandung ini.

‘Wiiiiih, boleh juga lu, pesen apa ya? Mba Kantik menanggapi ide Lulu.

“Lo ga mau gus?” Tanya Mba Kantik ke gue.
‘Gue ikut aja” Jawab seorang Bagus Bahari yang memang bukan penikmat kuliner melalui pesanan online. Hha

Jeng....jeng..jeng..akhirnya pilihan cemilan sore itu adalah crepe (Dibaca kreps). Lulu pesen satu manis, satu asin. Begitupun Mba Kantik. Waduuuuuuuuuh, siap bos! Goks juga mereka berdua nyemilnya. Hha. Oke Ngobrol udah, posting udah, cari blockingan udah, dan waktupun menunjukan pukul 17.00 WIB dan photoshoot Acha selesai. Sekarang giliran Gue, Lulu dan Mba Kantik ambil konten buat kebutuhan campaign sebuah film yang rencananya akan rilis di bulan November 2018 nanti. Ada yang tahu film apa? Jawab di kolom kometar ya

“Halo Mba Acha, apa kabar?” salam pembuka dari kami bertiga. Dan setelah itu semua pembicaran dan pekerjaan seperti mengalir bagai air. Setelah semua dapet konten, kami mengucpakan salam dan berterima kasih kepada Acha. Lalu temen gue yang superduper yaitu Lulu bilang gini “Gus tadi aku foto Bagus pas lagi brif Mba Acha” Really Lu? Gue liat kamera dan booooom! Foto inilah hasil jepretan papazi dari distrk Bandung bernama Cimahi. Cooooooool!

Dan sebagai penutup...gue baru sadar kalo pola dan warna baju gue dan Acha Septriasa hampir mirip. Tapi enggak miirip kok, hampir aja. Apakah ini namanya jodoh yang dipertemukan? Hha, ya enggak mungkin lah ya. Just kidding. Tapi memang dari awal gue enggak tahu atau bahkan enggak janjian untuk pakai baju dengan pola dan warna yang hampir sama. Tapi semirip apapun itu, pasti ada sebuah perbedaan.

Dan...dengan berbeda dunia ini akan semakin bervariasi isinya. Maka dari itu jadilah berbeda! Enggak ada yang salah dengan berbeda. Nice......See ya!


Penulis
Bagus bahari  


Komentar

JEPRETAN KESUKAAN